Recent Uploaded Wallpapers

Rabu, 19 Juni 2013

PENGGUNAAN TRICHOGRAMMA SEBAGAI PENGENDALI HAMA PENGGEREK PADI


RINGKASAN

Trichogramma sp merupakan musuh alami dari hama penggerek padi, juga pada hama penggerek tebu dan jagung. Trichogramma sp ini salah satu parasitoid telur, artinya trichogramma sp ini menyerang telur hama penggerek padi. Proses penyebaran atau aplikasi dari trichogramma sp ini dengan menggunakan kertas pias. trichogramma sp pengendali dari hama penggerek padi, bukan untuk memusnahkan.
Teknik implementasi dari pengendalian ini menggunakan kertas pias. Istilah Pias yang digunakan disini adalah suatu lembar kertas yang ditempeli sejumlah telur inang. Untuk kegiatan ini yang bahan dan alat yang digunakan adalah kertas manila, lem cair dan telur corcyra sp. yang sudah bersih. Telur corcyra sp. ini sebagai inang bagi trichogramma.
Cara trichogramma sp mengendalikan OPT ini adalah trichogramma sp terbang mencari kelompok telur penggerak yang masih baru untuk diparasit (memasukkan sel ke dalam kelompok telur dan makan isi telur, ketika habis menjadi dewasa, akan tebang dan mencari kelompok telur penggerak dan seterusnya).
Pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan salah satu ciri dari pertanian berlanjut. Pertanian berlanjut adalah pertanian yang selalu berfikiran jangka panjang. Dengan menggunakan agen hayati sebagai musuh alami hama, yaitu trichogramma sp. Maka lingkungan akan tetap seimbang dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut merupakan suatu keuntungan para petani agar tetap eksis dan terus berlanjut dalam berbudidaya tanaman.



A.     PENDAHULUAN

A.1       Latar Belakang

Kegiatan dibidang perlindungan tanaman mempunyai peranan yang sangat penting khususnya dalam usaha untuk membatasi kehilangan hasil atau kerugian yang diakibatkan oleh gangguan hama dan penyakit. Namun demikian hampir semua serangga hama mempunyai musuh alami yang mengendalikan populasi hama pada kesetimbangan tertentu. Musuh alami hama tersebut dapat berupa pathogen, parasitoid telur, larva, maupun pupa dan predator. Perlindungan tanaman lebih diarahkan pada pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan melalui konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Trichograma sp. merupakan parasit telur yang telah banyak dimanfaatkan dalam pengendalian hama secara hayati. Parasitoid ini menyerang telur dari serangga yang tergolong dalam ordo Lepidoptera. Sehingga parasitoid ini dapat mematikan hama sebelum hama tersebut menyebabkan kerusakan pada tanaman.
Parasitoid ini dapat dipadukan dengan cara pengendalian yang lain dalam program pengendalian hama secara terpadu (PHT). Pertanian tidak akan terlepas dari kehidupan manusia dan alam. Pertanian juga menggunakan pestisida untuk pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Hasil yang diperoleh dari usaha tani yang menggunakan pestisida demikian sekilas memang bagus, baik kualitas maupun kuantitasnya, tetapi jika kita teliti lebih detail, ternyata dibalik keberhasilan tersebut terdapat suatu kerugian yang tidak kalah besarnya, yaitu adanya pencemaran lingkungan dan produk pertanian, pemutusan mata rantai kehidupan dan efek-efek negatif lainnya yang akan sangat terasa bila sudah berjalan beberapa waktu lamanya.
Efek residu dari penggunaan pestisida antara lain dapat mencemari tanah disertai matinya beberapa organisme perombak tanah, mematikan serangga dan binatang lain yang mungkin sebenarnya binatang tersebut dapat bermanfaat bagi kita sehingga terputusnya rantai makanan bagi hewan pemakan serangga hama.
Trichogramma sp. merupakan serangga parasitoid. Jenis trichogramma sp ada 3, yaitu:
1.      Japanicum : parasitoid pada tanaman padi.
2.      Minutun : parasitoid tebu.
3.      Cilonis : parasitoid ulat grayak pada kedelai.
Oleh sebab itu, di sini akan dibahas tentang parasitoid trichogramma sp. sebagai agen hayati yang dapat mengendalikan hama penggerek tanaman padi.

A.2       Tujuan

Tujuan dari penulisan gagasan ini adalah mendiskripsikan parasitoid trichogramma sp. mampu mengatasi hama penggerek tanaman padi.

A.3       Manfaat

1.      Bagi Penulis
Memberikan pengetahuan baru tentang parasitoid trichogramma sp yang bisa digunakan sebagai predator penggerek tanaman padi.
2.      Bagi Petani
Menambah pengetahuan dan informasi petani khususnya para petani penanam padi, sehingga mampu untuk mengembangkan tingkat usahanya dan untuk meningkatkan produksi padi.
3.      Bagi Lingkungan
Sebagai solusi untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida yang dapat mencemari lingkungan.


B.       GAGASAN

Dewasa ini, pertanian semakin memperlihatkan kemajuan dari banyak aspek. Demikian juga pada penggunaan bakan kimia yang biasa disebut pestisida. Hal ini akan berakibat nuruk pada lingkungan. Oleh karena itu, perubahan akan penggunaan pestisida harus digalakkan dengan pengendalian hama terpadu yang memanfaatkan agen hayati sebagai predator dari organisme pengganggu tanaman. Diperolehlah gagasan dari buku bacaan yang diterbitkan oleh Balai Proteksi. Tanaman Perkebunan Jawa Timur, Febuari 1998. Tentang petunjuk teknis perbanyakan pias trichogramma dan aplikasi dilapangan, serta melakukan observasi di Dinas Perkebunan Sidoarjo yang membudidayakan trichogramma untuk hama penggerek tebu.
Adanya kesamaan ordo pada hama penggerek tebu dan penggerek padi, memungkinkan kita berimajinasi untuk mengaplikasikan ide bahwa trichogramma selain digunakan untuk tanaman tebu juga bisa digunakan untuk tanaman padi.
Sebelumnya, solusi dari pengendalian hama, para petani di Indonesia kebanyakan menggunakan pestisida untuk memberantas hama penggerek padi, seperti yang kita ketahui bahwa pestisida itu sendiri merupakan bahan kimia yang beracun, dapat mencemari tanah dan membutuhkan tenaga juga biaya yang ekstra untuk proses penyemprotan pestisida ketanaman tersebut.
Dalam hal ini pestisida juga tidak hanya membunuh hama yang merugikan tetapi juga hewan- hewan disekitar lingkungan itu, sehingga akan mengakibatkan ekosistem di lingkungan tersebut menjadi tidak seimbang dan akibat yang paling parah adalah terhentinya proses budidaya karena rusaknya lingkungan tumbuh tanaman.
Dengan adanya kondisi tersebut penulis dapat mencetuskan suatu gagasan untuk menggunakan pengendalian hayati yaitu pengendalian hama dengan memanfaatkan musuh alami yang ada di lapangan atau diproduksi sendiri untuk menekan populasi hama agar tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman, serta mengurangi penggunaan pestisida. Semakin cepat pengendalian hama terpadu secara alami dilakukan, akan semakin cepat mengurangi kerusakan yang telah ditimbulkan oleh hama juga pestisida yang disemprotkan ke tanaman. Juga akan memperbaiki kondisi lingkungan dan hayati yang semakin lama semakin punah akibat kerusakan lingkungan.
Pengendalian alami akan sangat bermanfaat bagi petani. Pengendalian ini memberikan efek yang positif bagi lingkungan, baik tanaman maupun hewan juga petani tersebut. Hal itu dikarenakan, hasil dari penanamannya akan meningkat dengan adanya pengendalian hama penggerek padi yang memanfaatkan musuh alami. Untuk mengaplikasikan kegiatan penulis membutuhkan dukungan serta kerjasama dengan Dinas Pertanian dan para petani sebagai pihak yang terkait dalam kegiatan ini, agar nantinya kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Jadi, dukungan dari petani juga penyuluh baik dari pemerintah maupun swasta diharapkan dapat membantu penyebaran gagasan ini sehingga bermanfaat bagi pertanian Indonesia.
Di samping uraian di atas, seperti halnya pestisida yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pengendalian hayati juga memiliki keuntungan dan kekurangan, yaitu:
1.      Keuntungan Pengendalian Hayati:
a.       Musuh alami bekerja selektif.
b.      Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
c.       Musuh alami mampu mencari inangnya.
d.      Musuh alami dapat berkembang sendiri dan menyebar sendiri di alam.
e.       Tidak menyebabkan hama resisten.
f.       Jangka panjang ekosistem stabil keadaan seimbang antara musuh alami dengan hama.
g.      Tidak perlu aplikasi ulang seperti pestisida sehingga biaya murah.
2.      Kelemahan Pengendalian Hayati:
a.       Hasil sulit diramalkan dalam waktu dekat.
b.      Pada awalnya diperlukan sarana dan prasarana banyak sehingga dinilai mahal.
c.       Masih memerlukan ahli yang khusus.
d.      Masih sering kesulitan pembiakkan masal musuh alami karena fasilitas belum memadai dan tenaga yang kurang mampu.
Lingkungan dimanipulasi sedemikian rupa agar tetap seimbang. Hama juga tidak harup dimusnahkan semua, karena musuh alami juga akan terus membutuhkan hama sebagai sumber energinya untuk hidup. Keseimbangan lingkungan harus sangat diperhatikan karena jika tidak, maka predator yang seharusnya menjadi musuh akan berevolusi menjadi hama.
Langkah yang kita ambil untuk kegiatan ini antara lain dengan mengadakan penyuluhan kepada para petani untuk memberitahukan kepada para petani tentang alternatif membasmi hama tanpa menggunakan pestisida yang mana tenaga jauh lebih murah dan juga mereka mengetahui arti dari trichogramma dan cara pengembangbiakan trichogramma. 

C.       KESIMPULAN

Parasitoid trichograma merupakan Parasitoid Telur, Contoh :  Telenomus rowani, Tetrasticus sp., Trichogramma sp ( Penggerek Batang Padi),T. bactrae-bctrae (plutella sp).  Parasitoid ini menyerang telur dari hama penggerek padi, sehingga ketika telur sudah melulai tahap akhir untuk menetas, maka telur tidak menjadi hama penggerek padi, namun akan menjadi trichogramma yang tidak menyerang padi. Trichogramma diharapkan cukup efektif memarasit telur penggerek batang maupun penggerek tongkol pada tanaman jagung.  Parasitoid trichograma juga untuk memarasit penggerek batang tebu di lapang cukup efektif. Trichograma diharapkan mampu untuk dikembangkan sebagai agensia hayati guna pengendalian hama padi juga pengendalian penggerek batang tebu dan penggerek tongkol jagung.
Teknik implementasi dari pengendalian ini menggunakan kertas pias. Istilah Pias yang digunakan disini adalah suatu lembar kertas yang ditempeli sejumlah telur inang. Untuk kegiatan ini yang bahan dan alat yang digunakan adalah kertas manila, lem cair dan telur corcyra sp. yang sudah bersih. Telur corcyra sp. ini sebagai inang bagi trichogramma.
Ukuran pias 12 x 2,5 cm dan pada permukaan 12 x 2 cm diolesi lem. Kemudian pada saat lem yang masih basah, telur corcyra sp. ditaburkan diatasnya secara merata. Telur corcyra sp. ini berukuran sangat kecil seperti tepung. Pada setiap permukaan 4 cm2 (2x2cm) dapat menempel kurang lebih 2.000 butir telur.
Trichogramma merupakan parasit telur yang telah banyak dimanfaatkan dalam pengendalian hama secara hayati. Trichogramma betina yang baru muncul dapat memarasit setelah terjadi populasi dan melalui beberapa preoviposisi. Parasit dewasa ini diberi madu yang dioles tipis-tipis pada bagian pias yang tidak ditempel telur.

1.                  Perbanyakan Parasitoid Trichogramma

Trichogramma merupakan parasitoid telur sebagai agen hayati pengendali populasi penggerek batang padi, maupun penggerek tebu dan penggerek tongkol jagung. Trichogramma diperbanyak dengan menggunakan inang pengganti seperti telur corcyra (Li 1994), karena mudah dibiakkan.
Trichogramma dapat dibiakkan pada inang pengganti seperti telur corcyra (Brower 1983). Perbanyakan massal parasitoid trichograma dimulai dengan perbanyakan massal inang pengganti seperti telur corcyra. Telur corcyra hasil perbanyakan direkatkan pada kertas manila (pias) berukuran 2 cm x 8 cm dengan menggunakan lem gum arab. Setiap pias berisi kurang lebih 2500 butir telur.
Kemudian pias tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan imago trichogramma diinvestasikan untuk memarasit telur corcyra. Menurut Alba (1988) rasio yang ideal untuk mencapai tingkat parasitasi 90% adalah 1 : 6 (satu trichograma betina dan 6 butir telur corcyra) tetapi menurut Pabbage dan Nonci (2000), dengan perbandingan 1 : 5 dapat mencapai tingkat parasitasi tertinggi di laboratorium Balitsereal yaitu 89%.
Telur-telur yang telah terparasit 4 hari setelah investasi berwarna hitam, dan pada hari ke-7 setelah investasi muncul parasitoid baru. Populasi ini yang dapat digunakan untuk pembiakan masal generasi berikutnya. MenurutAlba (1989) bila pembiakan telah mencapai 20 generasi, generasi berikutnya perlu dikawinkan dengan spesies liar hasil koleksi dari lapangan untuk mencegah inbreeding. Pelepasan parasitoid ke lapangan dilakukan pada hari ke 4-5 setelah investasi di laboratorium.
Ngengat beras (rice moth) banyak ditemukan pada bahan makanan seperti padi, beras, jagung, kacang tanah. berkembang pada kelembaban rendah (< 20 % RH). Serangga dewasa berwarna coklat dengan panjang 12-15 mm. Imago betina dicirikan dari labial yang panjang dan menjorok ke depan, imago jantan labialnya pendek.

2.                  teknik perbanyakan parasitoid telur Trichogramma

1)      Media tepung jagung dan dedak dioven hingga mencapai suhu 150°C, hal ini dimaksudkan untuk mengendalikan hama gudang lain. Pias yang sudah berisi telur Trichogramma sp. diselipkan pada ajir yang telah dibelah dan dilindungi dengan gelas plastic.
2)      Tancapkan secara merata sedikit di atas permukaan tanaman, dan untuk menghindari gangguan binatang lain diolesi vaselin.
3)      Jarak antar pias ± 25-30 meter (sesuai dengan kondisi lahan).
4)      Dosis pelepasan ± 100 pias/ha (untuk tanaman padi). Pelepasan dilaksanakan 8 kali. Pelepasan ke-1 : 18 pias, Pelepasan ke-2 s/d ke-8 masing-masing 12 pias.
5)      Waktu aplikasi parasitoid harus memperhitungkan ketersediaan inang di pertanaman, yaitu jika di pertanaman telah ditemukan telur serangga hama sasaran. Pada tanaman padi dan jagung pelepasan diawali pada awal tanam, sedangkan pada tanaman kedelai pelepasan dilaksanakan pada saat pembungaan.

3.                  Aplikasi Pelepasan

Cara Trichogramma sp mengendalikan OPT ini adalah Trichogramma sp terbang mencari kelompok telur penggerak yang masih baru untuk diparasit (memasukkan sel ke dalam kelompok telur dan makan isi telur, ketika habis menjadi dewasa, akan tebang dan mencari kelompok telur penggerak dan seterusnya).
Cara mengaplikasi Pias Trichogramma sp sesuai dengan luas lahan yang ditanami, 1 Ha membutuhkan Pias Trichogramma sp sebanyak 100 lembar dengan aplikasi sebagai berikut:
1)      Aplikasi pertama pada persemaian umur 15 hari – 4 lembar.
2)      Aplikasi kedua tanaman padi berumur 7 – 10 HST diaplikasikan 12 lembar selama 8 kali dengan interval waktu 1 minggu.
3)      Jarak pasang dari petang pertama 10 – 15 meter kemudian di tengah dengan jarak 25 – 30 meter.

4.                  Dampak gagasan

Pengendalian hama terpadu merupakan salah satu ciri dari pertanian berlanjut. Pertanian berlanjut adalah pertanian yang selalu berfikiran jangka panjang. Dengan menggunakan agen hayati sebagai musuh alami hama, maka lingkungan akan tetap seimbang dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut merupakan suatu keuntungan para petani agar tetap eksis dan terus berlanjut dalam berbudidaya tanaman.
Musuh alami penggerek padi adalah parasitoid trichogramma. Parasitoid ini akan mengendalikan populasi dari hama penggerek padi, sehingga kerusakan dan kerugian akibat hama penggerek padi ini akan berkurang, dan imbasnya, produksi padi akan meningkat dari biasanya. Hal ini merupakan suatu keuntungan bagi petani, karena jika penggerek padi ini dibiarkan saja, maka dapat menyebabkan kegagalan panen yang akan sangat merugikan petani.
Manfaat lain dari pengaplikasian gagasan ini antara lain, menjaga kesehatan lingkungan dari bahan kimia (pestisida), lingkungan akan terus seimbang, dan hemat biaya karena tidak menggunakan pestisida, juga aplikasian yang mudah tanpa pengeluaran biaya yang banyak seperti pada penyemprotan pestisida.

DAFTAR PUSTAKA

Jombang, Ppah. 2009. “Pias Trichogramma sp.”. [online]. Tersedia.     http://ppahjombang.wordpress.com/2009/10/08/pias-trichogramma-sp/.
Li, L.Y. 1994. “Worldwide use Trichogramma for biological control on different crops: a survey”. In E. Wajnberg and S.A.Hassan (eds.) Biological Control with Egg Parasitoids, U.K. CAB International. p. 37 . 54.
Walsh, B., D. Peter, N. Brendan, dan G. Tonia. 2005. Heliothis in Sweet Corn. Quennsland: Dept. of Primary Industries and fisheries.
Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Timur. 1998. Petunjuk Teknis Perbanyakan Pias Trichogramma dan Aplikasi di Lapangan. Sidoarjo: Dinas Perkebunan Sidoarjo.

4 komentar:

  1. Balasan
    1. siap..mohon dukungan dan kritik yang membangunnya...

      Hapus
  2. contoh contoh lain tentang musuh alami untuk tanaman lain misalnya dan jenis jenis musuh alami yang lain . kembangkan blog ini bagus mengulas tentang pertanian.

    BalasHapus